Mengagumi Kreasi Teleskop Hubble: Extreme Deep Field

Teleskop ruang angkasa Hubble bisa dibilang menjadi salah satu teleskop terbaik milik umat manusia sampai saat ini. Foto akan keindahan objek-objek alam semesta yang diambil dengan menggunakan teleskop ini seringkali membuat kita takjub. Salah satunya adalah foto yang disebut Extreme Deep Field atau disingkat XDF.Hubble XDF adalah foto dari satu titik kecil di langit yang isinya sekitar 5.500 galaksi. Lokasinya adalah bagian tengah foto Hubble Ultra Deep Field di rasi Fornax, sebuah rasi kecil di belahan langit selatan dekat rasi Eridanus dan Cetus. XDF ini tercipta berkat kinerja teleskop Hubble selama 10 tahun, waktu pengamatan total 50 hari, 2 juta detik waktu bukaan (exposure time), dan 2.000 foto yang dikombinasikan.

Hubble XDF (Sumber: hubblesite.org)
Hubble XDF (Sumber: hubblesite.org)

Dalam foto XDF, hampir semua titik yang terlihat adalah sebuah galaksi. Mulai dari galaksi spiral seperti Bimasakti dan Andromeda, hingga galaksi merah yang di dalamnya sudah tidak ada lagi proses kelahiran bintang. Ciri-ciri bintang dalam foto tersebut adalah objek titik yang memiliki pilar cahaya ke 6 sudut, contohnya adalah objek di bagian kanan-tengah-bawah.

Menurut berita yang menyertai foto yang dirilis pada tanggal 25 September 2012 lalu itu, galaksi terjauh yang terekam dalam XDF itu berjarak 13,2 milyar tahun cahaya. Karena umur alam semesta (berdasarkan penelitian termutakhir) adalah 13,7 milyar tahun, maka galaksi tersebut barulah berumur sekitar 450 juta tahun. Bandingkan dengan Matahari dan tata surya yang sudah berumur 4,5 milyar tahun.

Perbandingan XDF dan Bulan (Sumber: hubblesite.org)
Perbandingan XDF dan Bulan (Sumber: hubblesite.org)

Sebelum teleskop Hubble mulai beroperasi pada awal tahun 1990-an, kita hanya bisa melihat galaksi sejauh 7 milyar tahun cahaya saja. Pengamatan landas Bumi memang terbatasi oleh keberadaan atmosfer, yang hanya meloloskan cahaya visual dan gelombang radio dari luar angkasa ke permukaan Bumi. Teleskop Hubble akhirnya mampu memperlebar batasan jarak tersebut menjadi hampir 2 kali lipat. Namun beberapa tahun mendatang kita mungkin akan menikmati foto yang lebih spektakuler lagi dari teleskop ruang angkasa James Webb.

Teleskop James Webb, yang dijadwalkan untuk diluncurkan pada tahun 2018, akan diarahkan ke titik yang sama dengan XDF. Karena sensitif di daerah panjang gelombang inframerah, teleskop ini akan mampu merekam galaksi yang terletak lebih jauh dari pada yang ada di XDF. Sungguh menarik untuk ditunggu.

Artikel ini sudah dibahas di akun twitter dadc beberapa waktu yang lalu:

– selamat malam twips. dadc mau bahas salah satu foto terbaik dari teleskop hubble nih. namanya extreme deep field #xdf
– hubble #xdf adalah foto dari satu titik kecil di langit yang isinya sekitar 5500 galaksi!
– galaksi terjauh di foto #xdf itu berjarak 13,2 milyar tahun cahaya. padahal umur alam semesta adalah 13,7 mtc!
– jadi galaksi yang terlihat di foto #xdf itu hanya berumur 450 juta tahun, sejak terbentuknya alam semesta/big bang
– heran gimana bisa hubble ngambil foto #xdf yang berisi galaksi sejauh dan selemah itu? gini caranya:
– hubble fokus ke satu titik di langit yang gelap. foto di titik itu direkam datanya selama 10 tahun.
– secara total, hubble menghabiskan waktu 50 hari dan mendapatkan waktu bukaan/exposure time 2 juta detik!
– dan ada lebih dari 2.000 foto yang dikombinasikan untuk menghasilkan #xdf
– biar ga penasaran, liat dulu fotonya #xdf http://hubblesite.org/newscenter/archive/releases/2012/37/image/a/format/web_print/
– di foto itu, semua titik adalah galaksi! kecuali titik bulat dengan spike di kanan-bawah, itu adalah bintang #xdf
– sebelum #xdf ini, hubble punya foto ultra deep field #hudf dan hubble deep field. #xdf adalah bagian pusat dari #hudf
– beberapa tahun lagi mungkin akan ada foto yang lebih canggih, dengan kedalaman yang lebih baik #xdf
– teleskop james webb yang sensitif di daerah infra merah akan diarahkan juga ke #xdf supaya dapat melihat galaksi yang lebih redup lagi
– kalau yang sekarang #xdf aja udah keren, yang diambil teleskop jw nanti pasti lebih keren lagi. patut ditunggu!

16 thoughts on “Mengagumi Kreasi Teleskop Hubble: Extreme Deep Field

  • 09.04.2015 at 14:52
    Permalink

    Haha… Manusia emng ada2 saja, bisa tau umur alam semesta 13,7 milyar tahun, lantas kalau suatu saat nnti ditemukan objek yg lebih jauh, misalnya brjarak 20 mtc, apakah umur alam smesta akan berubah??

    Reply
    • 17.04.2015 at 14:44
      Permalink

      betul. itulah uniknya sains, kebenarannya bersifat mutlak sekaligus relatif berdasarkan rentang waktu tertentu. artinya, kebenaran saat ini adalah mutlak sampai ditemukan bukti baru yang membantahnya. coba baca sejarah pertentangan geosentris dan heliosentris di sini http://duniaastronomi.com/2010/09/geosentris-dan-heliosentris-di-eropa-1/ dan lanjutannya di http://duniaastronomi.com/2010/09/geosentris-dan-heliosentris-di-eropa-2/ . kedua tulisan itu mencoba memberikan gambaran tentang bagaimana konsep kebenaran dalam sains itu bisa berubah dari waktu ke waktu. kita hanya memerlukan bukti baru untuk mengubah sebuah kebenaran yang telah lama diakui dunia.

      Reply
      • 15.12.2016 at 18:49
        Permalink

        Bagaimana kalau ternyata jarak matahari hanya 2.628.000 km (matahari berukuran 180.000 km) saja dan jarak bimasakti ke bumi hanya 2.628.000.000 km saja, jarak 150 juta kilometer sungguh tidak masuk akal dan tidak ada kecepatan revolusi, yang ada hanya kecepatan rotasi, pun seandainya ada kecepatan revolusi akibat kecepatan rotasi bumi yang kemudian menggeser bumi sejauh 7200 km tiap harinya, atau 300 km per jammnya

      • 15.01.2017 at 22:10
        Permalink

        jarak matahari sudah dihitung dengan baik kok, metodenya misalnya dengan bantuan transit venus. selain itu suhu & pancaran energi matahari juga sudah diketahui dengan baik. jadi kalau matahari dianggap dekat, maka bumi harusnya jauh lebih panas lagi

  • 02.05.2014 at 15:53
    Permalink

    ALLOHU AKBAR.
    ” Sungguh KAMI akan meluaskannya”

    Reply
  • 28.07.2013 at 18:12
    Permalink

    mw tannya berapa harga teleskopnya mas??

    Reply
    • 01.08.2013 at 22:33
      Permalink

      harganya bergantung pada kualitas dan kecanggihan teknologi yang digunakan. untuk poengguna pemula, teleskopnya bisa diperoleh dengan harga di bawah 1 juta rupiah. salah satu merk ternama yang mudah dicari di indonesia adalah celestron yang tersedia di ace hardware. silakan cari di toko terdekat

      Reply
  • 06.07.2013 at 18:34
    Permalink

    Mas saya rencana mau beli teleskop yang 150x pembesaran gitu,nih mas…selain untuk melihat angkasa,apa bisa juga digunakan untuk melihat benda2 di bumi…seperti teropong biasa gitu lah maksudnya….jarak berapa kilo minimal bisa dilihat? ditunggu jawabannya mas ya…makasih…

    Reply
    • 09.07.2013 at 12:12
      Permalink

      mas wendri, sebelum membeli teleskop ada baiknya memperhatikan diameter teleskop, panjang fokus, dan kualitas optiknya. jangan malah terpaku pada perbesarannya. teleskop yang menonjolkan kemampuan perbesarannya biasanya berkualitas rendah (buatan cina, tidak bermerk atau merknya tidak terkenal, lensanya dari plastik, tidak kokoh, dll).

      tentu saja teleskop bisa digunakan untuk pengamatan objek-objek di sekitar kita. tetapi objek akan tampak terbalik atas/bawahnya. dan pada dasarnya keunggulan sebuah teleskop tidak dilihat dari berapa jauh benda yang dapat dilihat, namun seberapa redup

      Reply
  • 21.02.2013 at 21:40
    Permalink

    saya sudah sms mas,saya harus bayar kemana ? atau gimana

    Reply
    • 28.02.2013 at 04:44
      Permalink

      sudah dibalas ya. diskusi tentang teleskopnya juga sebaiknya dilakukan di grup saja 🙂

      Reply
  • 16.02.2013 at 06:50
    Permalink

    mas.saya baru beli teleskop astromaster 130eq, untuk melengkapinya saya juga perlu kalender astronomi 2013, apa masih ada ?

    Reply
  • 10.02.2013 at 20:09
    Permalink

    Misalnya jarak galaksi yang dilihat oleh teleskop Hubble XDF jaraknya 1 milyard tahun cahaya, sedangkan teleskop ini umurnya baru 10 tahun, bagaimana ini bisa tercapai?

    Reply
    • 11.02.2013 at 11:27
      Permalink

      untuk melihat benda yang jauh, kita tidak perlu waktu yang sebanding dengan jaraknya itu. yang diperlukan hanyalah melihat ke satu titik selama mungkin untuk dapat merekam cahaya terlemah

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.