5 Kontribusi Stephen Hawking Terhadap Iptek Dunia

Stephen Hawking adalah salah satu ilmuwan terbesar di zaman modern. Sudah lebih setahun Hawking Wafat (14 Maret 2018). Namun, kontribusinya terhadap dunia sains akan terus memberi inspirasi kepada para ilmuwan dunia dan calon ilmuwan masa depan. Berikut ini adalah 5 kontribusi Stephen Hawking terhadap dunia sains.

Credit: NASA/WMAP Science Team

1. Radiasi Hawking

Menurut pemahaman awal kita terhadap lubang hitam, tak ada apapun yang dapat terlepas dari tarikan gravitasinya. Namun, Hawking punya kesimpulan yang berbeda pada tahun 1974. Ide yang diperolehnya dari diskusi bersama isikawan Yakov Borisovich Zel’dovich dan Alexei Starobinsky ini menyebutkan bahwa di sekitar horison peristiwa dapat saja terjadi pancaran partikel. Partikel yang dimaksud adalah salah satu antara partikel dan anti-partikel pasangannya. Ketika terbentuk dekat horison peristiwa, salah satunya tertarik masuk ke lubang hitam sedangkan satunya tidak.

Akibatnya lubang hitam akan kehilangan massa. Jika hal ini terjadi secara konstan, pada akhirnya lubang hitam akan lenyap sambil memancarkan sinar gamma. Namun, kita belum bisa memperoleh bukti pengamatannya. Karena untuk lubang hitam bermassa 1 massa Matahari saja proses penguapannya perlu waktu 10^67 tahun. Sementara lubang hitam yang bermassa lebih kecil dari itu lebih sulit diamati.

2. Singularitas di Alam Semesta Dini

Sebelum tahun 1970an, pengetahuan kita mengenai awal Alam Semesta yang dikenal dengan Big Bang (Dentuman Besar) barulah dalam hal waktu, bahwa ada permulaan waktu. Selain itu, kita tak tahu apa-apa. Big Bang yang dipahami saat itu hanya menjelaskan apa yang terjadi setelah Big Bang, bukan menjelaskan kejadian Big Bang itu sendiri.

Hal ini tak lepas dari ketidakmampuan ilmuwan saat itu untuk menjelaskan kondisi singularitas, yaitu ketika volume Alam Semesta mendekati nol dan kerapatannya menuju tak terhingga. Bahkan, Einstein pun belum bisa menjelaskannya.

Titik terang untuk hal ini barulah muncul saat Roger Penrose, di tahun 1965 membuktikan bahwa singularitas dapat terjadi pada skala bintang yang memiliki massa cukup besar dan kemudian menjadi lubang hitam. Di tempat lain, Hawking kemudian menguji gagasan tersebut dalam skala Alam Semesta. Pada tahun 1970, Hawking dan Penrose pun berhasil menunjukkan bahwa singularitas tak hanya ada pada lubang hitam, tapi juga pada awal mula Alam Semesta.

3. Ketidakteraturan di Awal Pembentukan Alam Semesta

Pembentukan galaksi generasi pertama di Alam Semesta dikatakan dipicu oleh ketidakteraturan kuantum, tak lama setelah Big Bang. Dalam kondisi tersebut, terdapat area yang lebih rapat dibanding yang lain. Sehingga terbentuklah galaksi dan bintang-bintang di area tersebut. Salah satu petunjuk dari hal ini adalah keberadaan sinar mikro kosmis latar belakang (comis microwave background), yang memiliki ketidakteraturan di banyak titik.

4. Lubang Hitam Mini

Terkait dengan radiasi Hawking, keberadaan lubang hitam mini akan memberikan kesempatan bagi kita untuk mengamati dan membuktikan adanya radiasi Hawking. Namun, karena proses penguapan lubang hitam berbanding lurus dengan massanya, maka kita seharusnya mencari lubang hitam mini. Di masa sekarang hal ini mungkin sulit dilakukan, tapi tidak di masa lalu. Hawking menyebutkan bahwa lubang hitam mini bisa saja banyak terbentuk di masa awal pembentukan Alam Semesta.

5. Buku A Brief History of Time

Sebagai seorang saintis, Hawking juga memiliki reputasi sebagai seorang komunikator ulung. Segala kerumitan dalam bidang yang dipelajarinya dapat disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami masyarakat luas. Salah satunya dapat dibaca di bukunya yang berjudul A Brief History of Time, yang sudah terjual lebih dari 10 juta kopi sejak pertama kali penerbitannya di tahun 1988.

Artikel ini sudah dimuat juga di laman Mizan Publishing.

2 thoughts on “5 Kontribusi Stephen Hawking Terhadap Iptek Dunia

  • 24.04.2020 at 20:49
    Permalink

    AL QURAN MENANTANG MANUSIA UNTUK MEMBUKTIKAN ADANYA KEHIDUPAN SELAIN DI PLANET BUMI!

    يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانفُذُوا ۚ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

    Hai jama’ah JIN dan MANUSIA, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, (tapi) kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (sains dan teknologi tercanggih). (SQS. Ar Rahman, 55:33)

    Bukan sekadar omong kosong, menurut Kepala Ilmuwan NASA Ellen Stofan, bahwa kehidupan lain di luar planet Bumi akan ditemukan setidaknya dalam beberapa waktu ke depan.

    “Saya percaya kita akan menemukan indikasi kuat kehidupan di luar Bumi dalam beberapa dekade berikutnya. Mungkin antara 10 sampai 20 tahun ke depan,” katanya dalam sebuah diskusi, yang dikutip dari Popsci. *)

    Seorang ilmuwan dari Search for Extraterrestrial Intelligence Institute (SETI) ingin mengirim koneksi internet ke luar angkasa untuk berkomunikasi dengan alien cerdas.

    Bernama Seth Shostak, ilmuwan yang juga seorang ahli astronomi senior itu terkesan sangat agresif terhadap koneksi manusia dengan makhluk luar Bumi alias alien.

    “Kehidupan alien sangat mungkin ada di luar sana. Perlu dorongan besar untuk perluasan komunikasi guna mengetahui lebih lanjut karena kita tidak tahu apa motif dan bagaimana perilaku alien,” tulis Shostak dalam sebuah artikel di New York Times berjudul Should We Keep a Low Profile in Space?.

    Alasan Shostak ingin melakukan kontak dengan kehidupan asing di luar planet karena sampai sekarang belum ada bukti mutlak terhadap peradaban di luar Bumi. Padahal selama dua tahun terakhir, para ahli astronomi telah mempelajari sekitar puluhan miliar planet layak huni yang terselubung di galaksi Bimasakti. **)

    Hakikat manusia melakukan penjelajahan ke antariksa tidak lain adalah ingin menemukan jawaban yang pasti tentang pertanyaan:

    Adakah kehidupan lain selain di planet bumi kita ini?

    Reply
  • 04.11.2019 at 07:21
    Permalink

    emang berpengaruh banget sosok stephen hawking di dunia khususnya teknologi

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.