Koordinat Langit Ekuatorial
Jika kita melihat sebuah komet di langit, bagaimana cara kita memberitahu teman kita di tempat lain agar dia dapat melihatnya? Tentunya kita harus beritahukan lokasinya seakurat mungkin. Sama seperti jika kita ingin seorang teman tahu tempat kita tinggal, pasti kita berikan alamat rumah kita. Semua objek di langit seperti komet tadi, bintang-bintang, planet, galaksi dan bermacam objek lainnya, juga memiliki “alamat” tertentu yang tidak mungkin disamai satu sama lain. Alamat yang dimaksud di sini adalah koordinat. Jadi, apabila kita berikan koordinat komet tersebut, dia pasti bisa menemukan dan mengamatinya.
Seperti apa koordinat yang digunakan untuk mengenali posisi objek langit? Terdapat setidaknya tiga macam koordinat langit, yaitu koordinat alt-azimuth, ekuatorial, dan galaktik. Artikel kali ini akan membahas koordinat ekuatorial saja, sedangkan yang lainnya akan dibahas di artikel yang berbeda.

Posisi dalam koordinat ekuator ditentukan berdasarkan dua sumbu atau titik asal, sama seperti di Bumi. Namun jika di Bumi digunakan lintang yang dihitung dari ekuator dan bujur yang dihitung dari Greenwich, maka di koordinat ekuatorial ada deklinasi (?) yang dihitung dari ekuator langit dan asensiorekta (right ascension, ?) yang dihitung dari titik ?/aries (vernal equinox). Titik aries itu sendiri didefinisikan sebagai titik perpotongan antara ekuator dengan ekliptika (bidang orbit bumi terhadap matahari).

Deklinasi dihitung 0° untuk ekuator, positif hingga 90° ke arah kutub utara langit dan negatif hingga -90° ke arah kutub selatan langit. Sedangkan asensiorekta dihitung berlawanan arah jarum jam hingga 24 jam (360°). Untuk memperjelas, jika titik aries ada di meridian (garis yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan melewati zenith), maka RA dihitung ke timur.

Jadi, apabila kita ingin menggunakan teleskop untuk mengamati objek yang redup dan tidak mudah dilihat dengan mata, cukup cari deklinasi dan asensiorekta objek tersebut. Lalu atur teleskop dengan menggunakan kedua nilai koordinat objek tersebut. Namun tentunya kita harus melakukan kalibrasi terlebih dahulu pada teleskop kita.
min bisa bantu buat materi polar alignment khususnya pengguna teleskop dengan dudukan ekuatorial khususnya yang berada di indonesia
hola kak riza. terima kasih ya usulannya, kami memang ingin membuatnya, doakan ya biar cepat terlaksana 😀
bagaimana cara menentukan titik equator? seperti garis khatulistiwa yang melintasi Pontianak. thanks
hai nadia. maksudnya menentukan dari mana nih? jaman sekarang yang teknologinya sudah canggih, kita dapat menggunakan gps yang sudah lazim terdapat di hp pintar. kita tinggal lihat saja di gps itu di daerah manakah yang lintangnya 0.
🙂
saya masih sering rancu dalam menentukan arah putaran aksensio rekta (apa ke arah timur, barat, searah/berlawanan jarum jam?).. mohon bantuannya 🙂
mohon bantuannya untuk soal ini ya
Gambarkan letak sebuah bintang dengan deklinasi 45 derajat dan HA = 14h, pengamat berada di 23 derajat lintang utara
Sebuah bintang memiliki deklinasi 43 derajat dan HA = 12h, jika pengamat berada pada 45 derajat lintang selatan, tampakkah bintang tersebut di mata pengamat?
terimakasih banyak
Terima kasih atas tulisannya, saya baru memulai baca-baca mengenai astronomi, dan senang sekali bisa membaca artikel sebagus ini dalam bahasa Indonesia, maju terus! 🙂
Apakah admin juga sering nongkrong bareng stargazing gitu?
Boleh nanya bagaimana cara melakukan polar alignment di Indonesia?
kalibrasi teleskop di wilayah selatan khatulistiwa bisa pakai bintang kutub (sigma octantis, tapi redup) dan/atau drift align. silakan baca di link berikut
http://www.assa.org.au/resources/guides-tutorials/telescopes-and-binoculars/polar-alignment/
http://www.ozscopes.com.au/how-to-polar-align-equatorial-mount-southern-hemisphere
untuk sementara ini, kami belum bisa berkumpul dengan sesama pecinta astronomi karena sedang tinggal di kota kecil 🙂
bagaimana cara menentukan letak benda langit dengan menggunakan sistem koordinat ekuator pada tanggal-tanggal selain dari tanggal 21 maret?
menentukan koordinat benda langit dengan sistem ini tidak bergantung pada tanggal kok. yang perlu dilakukan hanya mencari asensiorekta dan deklinasi saja kan? untuk mencari asensiorekta, kita bisa manfaatkan jam sideris lokal dan sudut jam benda tersebut.
maaf mau tanya, deklinasi kalimantan itu berapa ya?
makasih
maaf, pertanyaannya salah 🙂 deklinasi itu digunakan dalam penentuan posisi bintang, jadi tidak bisa untuk suatu lokasi di bumi. lalu, menentukan koordinat kalimantan itu kurang detil, sebaiknya kota. jadi mbak vira tanya koordinat kotanya saja, bukan pulau 😉
Owalah tak cari2x info tentang sistem koordinat benda langit Di Dunia Astronomi.com juga menyediakan to. He3x… Makasih pak info yang di tulis.
presesi itu ap?
presesi adalah pergerakan sumbu rotasi bumi, seperti gasing yang tidak berdiri tegak. sumbu gasing akan bergerak demi menjaga kestabilan rotasinya. akibat dari presesi ini, kutub langit utara dan selatan akan berubah. kalau sekarang bintang polaris adalah bintang kutub karena berada di kutub utara langit, suatu saat nanti gantian vega yang menjadi bintang kutub
Titik aries = tanggal 21 maret..
bagaimana cara menentukan titik aries?
thanks.
titik aries adalah titik vernal equinox saat tanggal 21 maret, biasanya di sebelah barat…
(bener g ya??? mohon bimbingannya)