Jika Kita Keluar dari Galaksi Bima Sakti, Kita Akan Berada di Mana?

Jika kita keluar dari galaksi Bima Sakti, maka kita tidak akan langsung berada di galaksi lain tetapi memasuki ruang antar-galaksi. Hal ini terjadi karena jarak galaksi paling dekat dari Bima Sakti pun sangat jauh. Galaksi yang dimaksud adalah Canis Major Dwarf, yang berjarak 250.000 tahun cahaya dari Bumi.

Perlu Adik-adik ketahui bahwa galaksi tempat tinggal kita, yaitu galaksi Bima Sakti, adalah sebuah galaksi spiral yang memiliki diameter sekitar 150.000 – 200.000 tahun cahaya dan tebal 2.000 tahun cahaya. Tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam waktu 1 tahun, yaitu 9,4607×1015 atau sekitar 9,5 ribu trilyun km! Jadi, diameter Bima Sakti adalah 1,9 milyar trilyun km!

Sekarang kita anggap bahwa galaksi Bima Sakti adalah rumah berukuran lebar 20 meter, sedangkan kita adalah hewan sekecil anak semut atau bahkan yang lebih kecil lagi. Ketika kita keluar rumah, maka galaksi atau rumah lain di sekitar kita yang terdekat adalah galaksi Canis Major Dwarf yang berjarak 4,2 meter dari kita.

Setelah itu terdapat galaksi Large Magellanic Cloud dan Small Magellanic Cloud yang berjarak 16,3 meter dan 20,6 meter. Lebih jauh lagi, terdapat galaksi terbesar di sekitar kita, yaitu galaksi Andromeda, yang berjarak 256 meter.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada teknologi yang memungkinkan kita untuk keluar dari Bima Sakti. Wahana terjauh yang pernah kita kirim ke ruang angkasa adalah Voyager 1, yang diluncurkan pada tanggal 5 September 1977. Saat ini di usianya yang sudah mencapai 41 tahun, posisinya adalah 21 milyar km dari Bumi — belum mencapai 1 tahun cahaya. Bahkan Voyager 1 tersebut belum sejauh bintang terdekat dari Matahari, yaitu Proxima Centauri yang berjarak 4,2 tahun cahaya.

Di masa depan, mungkin Adik-adik yang akan menemukan teknologi perjalanan antar-galaksi dan wahana yang Adik-adik luncurkan bisa pergi keluar dari Bima Sakti. Dengan begitu pertanyaan di atas bisa saja kalian jawab secara langsung nantinya.

Sumber gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/File:Andromeda_galaxy_2.jpg

Artikel ini telah dimuat di website Anak Bertanya

3 thoughts on “Jika Kita Keluar dari Galaksi Bima Sakti, Kita Akan Berada di Mana?

  • 27.11.2019 at 00:28
    Permalink

    Jika bumi terlempar keluar dari galaksi bimasakti yang terjadi adalah kiamat total bagi seluruh penghuni planet bumi. Selain itu kemungkinan besar bumi akan mengalami penurunan suhu secara drastis hingga mencapai titik beku, dan bumi juga akan mengalami tekanan yang sangat kuat karena udara yang dingin, ruang hampa, dan suasana yang ada akan sangat gelap gulita. Bahkan meskipun kita menggunakan senter sekalipun akan tetap sangat gelap. Bahkan bila seandainya bumi di amati dari teleskop di dalam galaksi bimasakti, yang terjadi adalah bumi tidak akan tampak atau kelihatan. Hal itu dikarenakan ruang antar galaksi tergolong ruang yang sangat gelap. Perlu diketahui, sebuah galaksi bisa terlihat bercahaya itu dikarenakan beberapa faktor, dan faktor paling dominan adalah keberadaan bintang-bintang, debu kosmik, dan gas serta beberapa unsur lainnya.
    Sementara jika bumi terlempar keluar dari galaksi bimasakti, dimana pada saat itu bumi akan melayang di ruang hampa antar galaksi, maka yang terjadi ya itu. Suhu sangat dingin dengan kondisi yang sangat gelap gulita.

    Bumi, bulan, dan beberapa planet lainnya dapat terlihat karena refleksi cahaya dari bintang. Tanpa bintang, yang ada hanya kegelapan pekat.
    Selain itu, dampak lainnya adalah, bumi akan kehilangan rotasi dan revolusinya secara total. Bumi akan menjadi planet kerdil tanpa arah. Orbit bumi akan berubah dan tidak jelas rimbanya. Selain itu, kondisi kutub bumi tidak beraturan. Bagi semua makhluk di bumi akan binasa karena bencana super dahsyat yang akan terjadi. Tidak ada tumbuhan, tidak ada kehidupan, tidak ada air, dan tidak ada lagi kutub. Bumi akan menjadi planet mati yang hanya melayang tak jelas arahnya.

    Tetapi jika bumi berada pada jarak yang cukup dekat dengan sebuah galaksi yang memiliki tekanan gravitasi yang kuat, kemungkinan besar bumi akan tertarik masuk kedalam gravitasi tersebut. Entah itu galaksi bimasakti atau bukan, dan jika masuk ke galaksi lain seperti centauri atau galaksi andromeda, maka bumi akan menjadi pendatang baru di galaksi tersebut. Suasana yang ada akan berbeda. Jika seandainya masih ada yang hidup, dia akan melihat kondisi yang sangat berbeda. Entah itu lebih terang karena cahaya bintang, atau tetap redup atau gelap.
    Selain itu meski bumi masuk kegalaksi lain, bukan berarti bumi akan jadi seperti dulu lagi dengan kehidupan didalamnya. Karena belum tentu bumi mendapatkan tempat yang stabil seperti saat berada di galaksi bimasakti dengan formasi tata surya kita saat ini.

    Formasi tata surya kita terbilang cukup stabil untuk mendorong kehidupan di bumi. Sebagai matahari bintang induknya, bumi juga diuntungkan melalui orbit dan rotasi serta revolusinya. Hal itu tak lepas dari peran serta gravitasi antar planet, dan matahari serta bintang lainnya dan bulannya. Sangat epic dan seimbang dalam formasi tersebut.

    Namun jika bumi terlempar keluar dari galaksi bimasakti, sebelum terlempar tentu bumi akan keluar dari sistem tata surya kita saat ini.
    Hal itu saja sudah cukup mengganggu kestabilan bumi. Gravitasi sangat rentan dalam kestabilitas planet.

    Namun jika terlempar keluar galaksi, maka tidak ada lagi gravitasi yang dapat menjaga keseimbangan planet bumi. Bila bumi berdekatan dengan galaksi lain, maka bumi akan tertarik dalam formasi baru di galaksi barunya. Tentu hal tersebut juga tetap akan mengganggu formasi planet bumi dan objek yang ada di galaksi tersebut yang membentuk formasi tata surya didalamnya.

    Hal mengerikannya adalah, bumi bisa saja menabrak planet lain, bintang, atau benda angkasa lainnya. Atau bisa saja terhisap black hole.
    Apa pun itu bisa terjadi jika bumi terhempas keluar tata surya dan galaksi serta merapat kegalaksi barunya.
    Atau bisa saja bumi berada dekat dengan bintang lain yang tentu hal ini akan mempengaruhi temperatur bumi. Atau malah sebaliknya. Segala kemungkinan bisa terjadi. Intinya bumi akan menjadi planet mati jika keluar dari formasi planet yang ada saat ini. Karena susunan tata surya lita saat ini masih terbilang cukup stabil.

    Reply
  • 29.12.2018 at 10:43
    Permalink

    1 tahun cahaya = 8.460.800.000 km

    Reply
    • 31.01.2019 at 09:49
      Permalink

      dapat dari mana ya angka segitu? menurut google saja nilainya 9,461e+12 km kok. mudah kok menghitungnya, kita kalikan saja kecepatan cahaya dengan jumlah detik dalam setahun = (24 x 60 x 60 x 365,25) s x 299.792 km/s.

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.